Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-36 di Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Bandung, telah menjadi panggung bagi inovasi dan prestasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu kontributor utama dalam bidang riset dan inovasi adalah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, yang melibatkan diri dalam penelitian pengolahan limbah kotoran kambing sebagai pupuk kompos berbasis IoT. Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk merangsang jiwa wirausaha, tetapi juga untuk mendukung santri tani milenial di Pondok Pesantren Sananulhuda.

Sebanyak 106 perguruan tinggi, termasuk UNU Blitar, berhasil melalui seleksi ketat dan berpartisipasi dalam PIMNAS ke-36. Dari total 5.102 proposal yang didanai dan masuk ke PIMNAS, terdapat 525 judul laporan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan salah satunya berasal dari penelitian yang dilakukan oleh UNU Blitar.
PIMNAS ke-36 ini menampilkan 525 kelompok PKM dari 106 perguruan tinggi, dengan total partisipasi mahasiswa mencapai 2.411 peserta. Para peserta ini akan dinilai oleh 77 juri berpengalaman. Terdapat 9 skema yang akan dipertandingkan dalam PIMNAS, mencakup berbagai aspek riset dan inovasi.
Tim penelitian UNU Blitar yang berhasil masuk PIMNAS ini dipimpin oleh dosen berpengalaman, Lestariningsih, S.Pt., M.Pt. Sementara itu, ketua tim adalah Nurhidayatun Ni’mah, dan anggota tim melibatkan Alfani Nur Khusni, Moh. Wildan, Amirul Mukhlisin, dan M. Faisal Ibrahim.
Dalam upacara pembukaan PIMNAS ke-36 yang diselenggarakan di halaman Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor, pada Senin, 27 November 2023, Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Tatang Muttaqin bersama Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti, Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia Asep Sukmayadi, dan Kepala Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi RI Anton Rahmadi secara resmi membuka acara.
Tatang Muttaqin menyatakan bahwa PIMNAS merupakan wadah bagi talenta terbaik Indonesia dari berbagai daerah dan universitas untuk dapat bersaing secara nasional. Peserta PIMNAS dianggap sebagai representasi dari potensi terbesar bangsa. Ia juga menekankan bahwa partisipasi dalam PIMNAS bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari peran sebagai talenta riset dan inovasi yang akan terus berkembang di masa depan.
Inovasi yang dibawa oleh UNU Blitar dalam pengolahan limbah kotoran kambing sebagai pupuk kompos berbasis IoT memberikan contoh konkret bagaimana riset dan inovasi dapat memberikan solusi berkelanjutan untuk permasalahan lingkungan sambil mendukung pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa. PIMNAS ke-36 menjadi arena yang memamerkan keragaman bakat dan potensi mahasiswa Indonesia yang berfokus pada riset dan inovasi.
(sumber: unublitar.ac.id)
